Sabtu, 11 Desember 2010

PENYIAPAN SDM DALAM ERA TEKNOLOGI INFORMATIKA YANG AKAN DATANG

Aspek SDM merupakan komponen penting dalam bisnis yang berbasis Teknologi Informasi. Penyiapan SDM merupakan aktivitas yang harus direncanakan dan dijalankan dengan baik.

Bidang Teknologi Informasi memberi prospek pada bangsa Indonesia yang tengah dilanda krisis ekonomi. Industri lain saat ini ditandai dengan pemogokan buruh, pemungutan liar, dan gangguan fisik lainnya. Untuk itu, bisnis Teknologi Informasi atau bisnis lain yang didukung oleh Teknologi Informasi perlu mendapat perhatian yang khusus karena sifatnya yang strategis bagi bangsa Indonesia.

Dua aspek penting dalam pengembangan bisnis yang berhubungan dengan Teknologi Informasi adalah infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM). Selain kedua aspek tersebut, tentunya masih banyak aspek lain seperti finansial. Namun, lemahnya infrastruktur dan kelangkaan SDM merupakan penyebab utama lambannya bisnis IT. Makalah ini akan menitikberatkan pembahasan pada aspek SDM.

Langkanya SDM IT yang handal merupakan masalah utama di seluruh dunia. Kelangkaan ini disebabkan meledaknya bisnis yang berbasis IT (dan khususnya bisnis yang berbasis Internet). Lihat Amerika Serikat yang terpaksa memberikan visa H1 kepada ratusan ribu orang setiap tahunnya untuk memenuhi kebutuhuan SDM IT saja. Di Eropa cerita serupa terjadi di Jerman dan Inggris. Bahkan di Asia terjadi krisis SDM IT di Singapura dan termasuk di Indonesia. Bagaimana nantinya SDM harus disiapkan di era otonomi daerah di Indonesia?

Dalam paper [1] disebutkan bahwa jika program Bandung High Tech Valley (BHTV) berjalan sesuai dengan rencananya, maka pada tahun 2010 akan dibutuhkan tenaga pekerja di bidang Teknologi Informasi sebanyak 350.000 orang. Darimana tenaga kerja ini diperoleh? Tanpa perencanaan yang baik maka krisis SDM akan terjadi.

Adanya perdagangan bebas seperti AFTA juga akan mengancam lahan pekerjaan di Indonesia apabila SDM kita tidak kita persiapkan. India dan Cina merupakan dua raksasa yang sanggup menembus Indonesia.

Inisiatif Penyiapan SDM IT

Indonesia tidak tinggal diam dalam menghadapi kelangkaan SDM IT ini. Di satu sisi dia merupakan bencana, tapi disisi lain dia merupakan peluang. Indonesia yang dikenal sebagai pengirim tenaga kerja buruh ke luar negeri sekarang memiliki potensi untuk mengirimkan skilled workers ke luar negari. Ini merupakan peluang bagi para pekerja Indonesia. Meskipun demikian, peluang ini harus dicermati karena setiap negara di dunia pun ingin menggunakan kesempatan ini.

Beberapa inisiatif di bidang Teknologi Informasi sudah dilakukan di Indonesia. Makalah ini akan menyajikan beberapa inisiatif tersebut, khususnya yang berkaitan dengan pendidikan atau penyiapan SDM. Perlu diingat bahwa SDM yang dihasilkan ada dua kelompok, yaitu SDM yang terampil menggunakan produk TekInfo (IT user) dan SDM yang terampil menghasilkan produk TekInfo (IT producer).

Program Sekolah 2000

Program Sekolah 2000 merupakan program kerja dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). Tujuan khusus dari program ini adalah untuk menjaring sekolah-sekolah seluruh Indonesia dengan Internet.
Siswa Indonesia harus mulai dikenalkan dengan Internet dari sejak dini. Kemampuan menggunakan Internet sama pentingnya dengan kemampuan menggunakan telepon. Coba anda bayangkan apabila ada siswa SMU yang tidak dapat menggunakan telepon.
Tentu anda akan merasa aneh. Tidak lama lagi, hal yang sama akan terjadi juga dengan e-mail. Perlu diingat bahwa kemampuan menggunakan telepon tidak mengharuskan seseorang memiliki fasilitas telepon di rumah. Dia dapat menggunakan fasilitas wartel. Hal yang sama dengan fasilitas e-mail, yaitu siswa tidak harus memiliki komputer dan modem sendiri untuk mampu menggunakan e-mail. Ada wartel yang dapat digunakan untuk mengirim dan menerima email. Dengan kata lain, siswa Indonesia tidak gagap teknologi dan akan memiliki kesempatan yang sama dengan siswa di luar negeri.

Ada beberapa hambatan yang dialami dalam pelaksanaan program Sekolah 2000 ini, antara lain

  • Kemampuan finansial sekolah dalam mengadakan fasilitas komputer dan sambungan ke jaringan Internet. Diskon dari PT Telkom tentunya bisa mengurangi permasalahan ini.
  • Kemampuan mengelola fasilitas komputer yang berkelanjutan. Perawatan fasilitas membutuhkan biaya dan SDM yang terampil (yang langka).

Informasi lengkap mengenai program Sekolah 2000 dapat dilihat dari situ web Sekolah 2000 .

Program SMK-TI

Salah satu cara mengatasi krisis SDM di bidang Teknologi Informasi adalah dengan menghasilkan SDM di setiap tingkat. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan sekolah yang diharapkan dapat menghasilkan tenaga yang siap pakai. Hasil pengamatan kami menunjukkan bahwa SMK dapat diarahkan untuk menempati posisi operator, technical support, help desk, dan web designer. Untuk itu dibuatkan kurikulum dan program khusus untuk mendidik SMK dalam bidang Teknologi Informasi.

Saat ini tengah berlangung program khusus SMK-TI untuk beberapa sekolah di Indonesia. Pada bulan Januari tahun 2001 akan dilakukan pengujian sertifikasi terhadap para peserta program ini.

Program Diploma IT

Satu tingkat di atas lulusan SMK dan SMU adalah tingkat diploma. Banyak perusahaan menginginkan tenaga kerja level diploma yang telah memiliki pengalaman kerja.

Program Sarjana IT

Perguruan tinggi yang menghasilkan sarjana di bidang Teknologi Informasi sudah banyak. Namun ternyata kualitas lulusannya belum memadai. Dalam suatu diskusi dengan seorang pelaku bisnis software mengatakan bahwa umumnya perguruan tinggi di Indonesia umumnya menghasilkan programmer akan tetapi belum mampu menghasilkan software engineer. Menurut pengamatannya saat ini hanya ITB dan UI yang mampu menghasilkan software engineer. Untuk itu perguruan tinggi lain perlu dibina agar dapat menghasilkan lulusan dengan kualitas software engineer.

Bangsa Indonesia masih lebih menjunjung gelar dibandingkan kemampuan. Pemikiran seperti ini harus mulai ditinggalkan. Dalam era sekarang ini kemampuan lebih utama daripada gelar.

Program Pasca Sarjana IT

Bidang Teknologi Informasi membutuhkan tenaga yang memiliki keahlian cukup tinggi. Untuk itu inisiatif jenjang S2 (masters) di bidang Teknologi Informasi sudah mulai terlihat dilakukan di berbagai perguruan tinggi. ITB memiliki beberapa program S2 di khusus bidang Teknologi Informasi dan bidang yang terkait dengan Teknologi Informasi (seperti bidang Multimedia). Salah satu program yang sedang dikembangan adalah S2 IT di Cikarang bekerjasama dengan Lippo. Program ini merupakan salah satu langkah kerjasama institusi pendidikan dengan industri.

Program Profesional

Program-program yang telah disebut dahulu umumnya berhubungan dengan institusi pendidikan formal. Akan tetapi jika kita lihat volume keluaran institusi pendidikan formal, maka kita masih membutuhkan banyak SDM lagi. Selain itu, bidang IT umumnya tidak membutuhkan gelar melainkan kemampuan (skill). Untuk itu perlu adanya program pendidikan yang sifatnya profesional dan terus menerus. Khususnya di bidang IT, kegiatan ini dapat dinaungi di tempat yang sering disebut sebagai IT Training Center.

Kegiatan Pendukung

Selain kegiatan atau inisiatif yang langsung terjun ke bidang pendidikan, ada beberapa inisiatif lain yang mendukung penyiapan SDM. Beberapa hal tersebut akan dibahas pada bagian di bawah ini.

Standar Sertifikasi

Untuk mengetahui tingkat kemampuan seseorang perlu dilakukan pengujian. Hal ini membutuhkan sebuah standar sertifikasi. PPAUME ITB dan APJII bekerjasama dalam membuat standar sertifikasi bidang IT, khususnya untuk tenaga kerja yang akan bekerja di Penyedia Jasa Internet (PJI atau Internet Service Provider). Standar yang khusus untuk jenis industri yang lain juga perlu dikembangkan.

Kegiatan standarisasi ini masih pada taraf awal dan masih membutuhkan dukungan dari semua pihak. Standarisasi ini juga akan mencoba mengadopsi standar yang berlaku di dunia.

Standar sertifikasi juga berhubungan dengan kurikulum. Untuk itu perlu dikembangkan kurikulum yang mendukung standar sertifikasi tersebut.

Fasiltas Pendukung

Upaya penyiapan SDM sebaiknya didukung oleh teknologi komunikasi dan informasi. Perkembangan Internet memungkinkan seseorang belajar dari jarak jauh. Konsep pendidikan terbuka dan jarak jauh (distance learning) dapat diterapkan untuk membina SDM IT.

Adanya Internet juga memungkinkan pengembangan Digital Library yang dibutuhkan agar siswa atau pelajar dapat mengakses informasi terbaru. Selain digital library, perpustakaan konvensional masih tetap dibutuhkan. Toko buku juga sangat dibutuhkan.

Pendekatan Open Source (membuka source code software) dan Open Content (membuka cara mendistribusi tulisan atau karya lain yang bukan program komputer) juga perlu diperluas agar mempermudah penyebaran informasi dan pengetahuan. Pendekatan ini juga tidak melanggar HaKI (Intellectual Property Right, IPR).

Penelitian

Penelitian merupakan bagian yang tidak kalah pentingnya. Penelitian membantu meningkatkan kualitas SDM kita. Dalam kaitannya dengan Teknologi Informasi, saat ini sedang berjalan program RUSNAS (Riset Unggulan Strategis Nasional) dalam bidang Teknologi Informasi dan Mikroelektronika (TIMe). Pada tahun ini RUSNAS difokuskan pada tiga topik (produk), yaitu Wireless Multimedia Internet, Radio Sonde, dan Fress Software Components.

Bandung High Tech Valley

Bandung High Tech Valley (BHTV) merupakan salah satu inisiatif untuk menciptakan sebuah ecosystem yang kondusif untuk menjalankan kegiatan bisnis yang “high-tech” . Inisiatif lain antara lain Bali Camp, dan Cybercity (di beberapa tempat yang masing-masing menamakan ciber city). Saat ini nampaknya belum terdapat synergy diantara inisiatif-inisiatif tersebut. Di masa yang akan datang akan terjadi kerjasama antar inisiatif tersebut. Pembicaran sudah dimulai.

Dukungan Pemerintah

Situasi ekonomi Indonesia menjadi salah satu sebab menurunnya daya beli masyarakat. Pendidikan dalam bentuk training umumnya cukup mahal bagi sebagian orang. Perlu dikembangkan paket-paket pelatihan yang terjangkau. Pemerintah dapat memberikan bantuan kepada masyarakat melalui bantuan kredit untuk pendidikan, potongan pajak bagi perusahaan yang meningkatkan kualitas SDMnya melalui pendidikan.

PERANAN IT DALAM PEKERJAAN YANG AKAN DATANG

Teknologi memainkan peranan penting dalam pekerjaan dan memberi kesan ke atas generasi akan datang. Malah, menunjukkan penggunaan teknologi dalam pekerjaan sangat menitikberatkan inovasi dalam membawa arus pemodenan dalam pendekatan yang lebih sistematik dan tersusun. Oleh hal yang demikian, menurut Castells tiada struktur hubungan yang sistematik di antara penggunaan teknologi maklumat dengan evolusi pekerjaan dalam ekonomi secara keseluruhannya. Dalam pada itu, untuk sesetengah pekerjaan yang dianggap semakin tidak penting walaupun terdapat pekerjaan baru yang kian meningkat. Namun demikian, kuantiti hubungan di antara kerugian dan keuntungan tersebut adalah berbeza di antara firma, industri, sektor, wilayah dan negara. Hal ini, ianya bergantung kepada keupayaan daya saing, strategi firma, dasar kerajaan, persekitaran institusi dan kedudukan relatif dalam ekonomi global. Bagi menstukturkan semula kepercayaan dalam membuat keputusan yang lebih efektif dimana setiap pengguna perlu mempunyai kemahiran dalam bidang teknologi dalam pekerjaan. Bidang teknologi memberi peluang yang cerah dalam menimba pelbagai pengetahuan yang lebih berguna pada masa hadapan dimana generasi akan datang lebih berinformasi serta mengekalkan tahap hubungan yang lebih baik di antara semua pihak yang berkaitan dengannya.


Dalam pada itu, menurut Organization for Economic Cooperation and Development (OECD), pada awal abad ke-21 telah dijangkakan akan terdapat peningkatan pekerjaan bagi negara-negara tersebut di negara Amerika Syarikat dimana pada tahun 1992-2005, akan mengalami peningkatan pekerjaan bersih 24 juta (peningkatan 19% sepanjang tempoh), Jepun, 4 juta(peningkatan 6%), dan Kesatuan Eropah lebih kurang 10 juta(peningkatan 6-7%). Namun unjuran ini, adalah amat sensitif kepada kepelbagaian dalam andaian yang digunakan. Hal ini, evolusi tahap pekerjaan tidak diberikan kerana ianya amat bergantung kepada tahap penggunaan teknologi tersebut oleh masyarakat, atas dasar penghijrahan, evolusi keluarga, pengagihan tempoh pekerjaan dalam hidup dan sistem baru dalam perhubungan industri. Justeru itu, teknologi maklumat tidak akan menyebabkan pengangguran walapun ia secara nyatanya mengurangkan tempoh kerja per unit pengeluaran.

Namun begitu, tidak dapat dinafikan bahawa ianya akan membawa kepada pengasingan jenis pekerjaan yang lebih nyata terutamanya pekerjaan yang berkaitan dengan maklumat dan pekerjaan yang tidak nyata. Oleh itu, perlu menyimbangi penggunaan pekerjaan dalam membentuk setiap urusan dalam pekerjaan lebih bermutu serta berkualiti mengikut jenis pekerjaan tersebut. Malah, sentiasa mengaptasikan pembaharuan teknologi dalam bidang pekerjaan. Disamping itu juga, dapat mengurangkan pengangguran di kalangan siswazah dan memberi peluang yang cerah dalam membuka setiap peluang kepada golongan ini supaya lebih berminat untuk menceburi bidang teknologi. Pendekatan ini lebih efektif untuk menjayakan seruan dimana untuk menggalakkan semua pihak yang terlibat supaya memasuki bidang teknologi dalam pekerjaan. Menurut DATUK DR. MAXIMUS J. ONGKILI, kehadiran teknologi dalam pekerjaan khususnya dalam tempat-tempat yang kurang maju seperti negeri Sabah, untuk membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi di negeri Sabah, menggalakkan pembangunan wilayah yang seimbang, mengurangkan jurang perbezaan pembangunan bandar dan luar bandar serta memastikan pengurusan hasil kekayaan negeri yang lebih bijak dan sistematik.

Penggunaan teknologi dalam pekerjaan juga, menjuruskan urusan-urusan pengeluaran dan pemasaran secara elektronik dengan penjimatan-penjimatan kos melalui Pesanan-Pesanan Elektronik dalam E-dagang dan Pengeluaran Just-in-Time. Manakala, dalam proses globalisasi telah menukar kepada pendekatan-pendekatan pengeluaran, serta penggabungan-penggabungan di antara syarikat dan industri. Antaranya, adalah seperti di dalam industri otomotif dunia, dan membuat peenukaran dalam konsep pengeluaran. Kini, syarikat-syarikat melihat dunia sebagai lokasi pengeluaran, dengan membuat pemilihan satu tapak yang bersesuaian dengan tahap serta bentuk daya saing dan kosnya. Oleh itu, Malaysia dipilih sebagai tapak Operasi Perkilangan yang berasaskan sumber dan nilai tambah yang tinggi. Sebagai contohnya, di negeri China menjadi lokasi pilihan untuk pengeluaran intensif buruh. Hal ini kerana, di China sangat sesuai untuk menempatkan sebuah lokasi yang strategik untuk intensif buruh.

Teknologi yang relevan boleh memberikan impak positif jika digunakan dalam sesebuah perniagaan. Selain itu, ianya menjadi komponen yang penting dalam perniagaan dimana setiap perhubungan adalah harmoni di antara teknologi dan perniagaan yang harus diwujudkan. Malah, jika penggunaan teknologi diabaikan, perniagaan akan hilang daya saing samada di peringkat tempatan mahupun peringkat global. Dalam mendapatkan gambaran lebih jelas mengenai penggunaan teknologi dalam perniagaan perlu bijak untuk mendapatkan sebarang maklumat penting tentang pekerjaan tersebut. Tambahan pula, teknologi kini terdapat banyak informasi yang membolehkan pengguna untuk berusaha dengan merebut peluang yang ada. Hal ini, membawa kepada adaptasi pembaharuan yang lebih berkesan dan memberi cenderung dalam mendapatkan impak yang positif dimana sesebuah perniagaan atau pekerjaan sangat mementingkan perubahan secara cepat dan pantas.


Manakala, bagi pandangan Dr. Martin Berlin iaitu Pengurus Pengambilan, McKinsey & Company (Malaysia), bahawa teknologi yang diterapkan dalam pelbagai bidang perniagaan seperti telekomunikasi, peruncitan, broker saham, kewangan dan sebagainya adalah untuk tujuan kebaikan. Malah, bidang teknologi akan terus menjadi sebahagian atau komponen dalam pelbagai jenis perniagaan mahupun pekerjaan. Terdapat banyak pembangunan teknologi sejak kebelakangan ini dimana ianya dibiayai oleh pemodal teroka. Sumbangan ini, dapat menarik lebih ramai peneroka untuk menceburi dalam bidang teknologi dalam pekerjaan. Penglibatan yang lebih banyak dalam bidang ini akan membantu dalam generasi akan datang mengenai keberkesanan dalam pemulihan teknologi dari semasa ke semasa. Teknologi ini sangat memainkan peranan dalam membentuk haluan yang berstruktur untuk menjadikan lebih kreatif untuk generasi pada masa hadapan. Generasi akan datang akan membentuk satu lagi inovasi yang lebih baik bagi memperluaskan usul yang telah dibawa oleh kini hingga seterusnya. Walaubagaimanapun, terdapat kesan positif mahupun sebaliknya dalam mencapai tahap yang lebih efisyen dalam kerjaya berdasarkan teknologi dalam pekerjaan. Pencapaiannya, perlu fokus seiring dengan pemodenan yang global serta setaraf di semua peringkat untuk menjayakan program ini supaya mendapat kesan yang seimbang di antara satu sama lain.


Justeru itu, realiti kejayaan sesebuah perniagaan tidak tertakluk kepada teknologi semata-mata. Hal ini, dapat dilihat dimana usaha seseorang itu penting dalam mencapai sasaran yang tersendiri dan mencapai objektif berdasarkan motif yang utama. Bagi pandangan Ramesh, dimana syarikat perlu mengetahui asas perniagaan yang baik untuk mengenalpasti ekonomi baru kerana model perniagaan yang baik adalah dari segi kewangan untuk mendapat keuntungan. Dalam pada itu, teknologi pada asasnya hanya membantu pengusaha untuk mengenalpasti model dimana kenyataan bahawa perniagaan perlu asas dan model yang baik. Sebagai contohnya, model terbaru seperti 'brick and click' sekali pun perlu asas perniagaan yang baik untuk dijalankan. Jika tiada model perniagaan yang baik untuk digabungkan dengan inovasi dan teknologi pintar, maka perniagaan itu tidak akan berjaya. Selain itu, kehadiran teknologi dalam pekerjaan akan meminggirkan beberapa pekerjaan yang menggunakan modal insan. Malah, pekerjaan-pekerjaan tersebut akan digantikan dengan penggunaan mesin atau jentera yang berinovasikan teknologi canggih. Oleh itu, teknologi dalam pekerjaaan memainkan peranan penting dan memberi kesan ke atas generasi pada masa hadapan dimana penggunaan teknologi akan memberi impak yang positif mahuapun negatif kepada penggunaan sekiranya tidak menilai dengan baik. Malah, perlu mengimbangi secara keseluruhan tentang komponen dalam setiap sudut mengenai kemampuan teknologi dalam pekerjaan.

TREND IT DI MASA YANG AKAN DATANG

TREND PERKEMBANGAN IT

Hardware

Yang dimaksud dengan hardware adalah perangkat keras dari suatu sistem yang berguna untuk membantu elemen-elemen yang ada didalam sistem tersebut agar dapat menghasilkan sebuah informasi. Suatu sistem tidak hanya di lengkapi oleh hardware saja, tetapi juga didukung oleh software dan brainware.

Televisi adalah sebuah alat komunikasi yang perkembangannya sangat pesat dan merupakan salah satu teknologi komunikasi yang sudah menjadi kebutuhan setiap orang, dengan handphone kita dapat berkumunikasi dengan orang yang ingin kita ketahui kabar ataupun keadaannya, meskipun jarak antara orang tersebut sangat jauh. Handphone dapat menjadikan jarak menjadi tidak berarti, karena hanya dengan hitungan detik kita dapat berbicara dengan orang yang jauh jaraknya. Disini akan dijelaskan cara kerja handphone.




Pusat pengolahan perintah input/output.

· Perintah input

Setiap anda melakukan perintah kepada ponsel, misalkan mengetik sms, memainkan game, merubah pengaturan ponsel, merekam suara, foto, dan lain-lain. Semua perintah diatas merupakan suatu perintah dari pengguna ponsel kepada ponsel, dimana perintah tersebut bisa melewati alat seperti: keypad, kamera, infra red, Bluetooth. Semua perintah input tersebut akan diterima oleh CPU, kemudian CPU akan mengolah semua perintah masukan tersebut. CPU dapat memproses semua perintah input berdasarkan data operating system yang terdapat pada IC flash. IC flash akan menyimpan data input tersebut bila diperintahkan oleh CPU, Sedangkan IC RAM akan menerima data dari CPU untuk sementara.

· Perintah Output

CPU akan memberikan terusan perintah dari perintah input, perintah dari CPU sangat universal pada keseluruhan system navigasi handphone misalkan: memberikan perintah untuk menampilkan informasi grafik pada LCD, memberikan perintah kepada UI (vibrator, buzzer, led), memberikan perintah kepada power supply untuk meretribusikan tegangan, dan lain-lain.

A. Software

Perangkat lunak adalah program yang berisi instruksi untuk melakukan proses pengolahan data.

Gambaran Industri Software Indonesia

Seiring dengan perkembangan industri komunikasi dan informasi di dunia, industri software di Indonesia juga berkembang pesat. Kini berbagai aplikasi komunikasi

dan informasi telah menjadi kebutuhan bagi sebagian besar orang. Tidaklah mengherankan apabila industri ini terus tumbuh dari waktu ke waktu.

Di industri software ini, Microsoft telah menjelma sebagai sebuah kekuatan yang luar biasa. Hal tersebut tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di berbagai belahan dunia lainnya. Ada dua software utama Microsot yang banyak digunakan aplikasinya di seluruh dunia yakni Microsoft windows (operating system) dan Microsoft office (aplikasi perkantoran). Di Indonesia keduanya menjadi penguasa pasar dengan penguasaan di atas 90%. Sesungguhnya produk Microsoft sendiri tidak hanya terbatas pada dua aplikasi tersebut, tetapi juga aplikasi yang lainnya seperti terlihat dalam tabel 1 di bawah ini. Dalam beberapa aplikasi, produk Microsoft tidak sehebat Microsoft office dan windows, misalnya untuk server operating system di Indonesia, Microsoft Indonesia mengakui menguasai 50% pangsa pasar.

Di sisi lain seiring perkembangan industri komunikasi dan informasi, Microsoft juga menjadi pemasok beberapa aplikasi lainnya seperti di telepon seluler. Misalnya untuk telepon seluler Microsoft mengembangkan operating system. Sayangnya di area ini Microsoft tidak seberhasil di operating system (OS) untuk komputer. Penguasa OS telepon seluler dunia saat ini adalah Symbian yang tertanam di 51,7 juta unit smartphone di seluruh dunia, atau menguasai 72,5% pangsa pasar global smartphone selama 2006. OS Linux menduduki posisi kedua dengan pangsa pasar 16,9% dan ketiga Microsoft 4,6%.

Tantangan bagi penguasa pasar seperti Microsoft di operating system dan office system, terus bermunculan. Salahsatu penantang yang cukup berkembang pesat adalah aplikasi-aplikasi berbasis open source. Aplikasi berbasis open source memiliki keunggulan tersendiri, karena karakteristiknya yang terbuka source codenya, sementara Microsoft tidak. Salah satu basis open source yang cukup terkenal adalah Linux. Terdapat banyak aplikasi padanan software Microsoft yang dibangun berbasis Linux. Tabel 2 memperlihatkan perbandingan beberapa aplikasi di MS Windows dan Linux.

A. Basis Data

Menurut sejarah, sistem pemrosesan basis data terbentuk setelah masa sistem pemrosesan manual dan sistem pemrosesan berkas. Sistem pemrosesan manual (berbasis kertas) merupakan bentuk pemrosesan yang menggunakan dasar berupa setumpuk rekaman yang disimpan pada rak-rak berkas. Jika suatu berkas diperlukan, berkas tersebut harus dicari pada rak-rak tersebut. Bentuk seperti ini masih banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Pada saat penerapan sistem komputer, sekelompok rekaman disimpan pada sejumlah berkas secara terpisah. Sistem yang menggunakan pendekatan seperti ini biasa disebut sistem pemrosesan berkas.
Konkretnya sistem pemrosesan berkas memiliki kekurangan dalam hal:
· Kemubaziran data
· Keterbatasan berbagi data
· Ketidak konsistenan dan kurangnya integritas
· Ketidak luwesan
Sistem pemrosesan basis data dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada pada sistem pemrosesan berkas. sistem seperti ini dikenal dengan DBMS (Database Management System).
Basis data dapat dibayangkan sebagai sebuah lemari arsip. Tetapi basis data terdiri atas dua kata yaitu basis dan data. basis kurang lebih dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul. Sedangkan data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek.
Basis data sendiri dapat diartikan dalam sejumlah sudut pandang seperti:
· Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan dan diorganisasi sedemikian rupaagar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan mudah dan cepat.
· Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersamasedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redundansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
· Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan pada media penyimpanan elektronis.
· Meliputi spesifikasi tipe data struktur dan pembatasan (constraints) dari data yang disimpan.
Basis data dan lemari arsip sesungguhnya memiliki prinsip kerja dan tujuan yang sama. Prinsip utamanya adalah pengaturan data/arsip. Dan tujuan utamanya adalah kemudahan dan kecepatan. yang sangat ditonjolkan dalam basis data adalah pengaturan/pemilihan/pengelompokan/pengorganisasian data yang akan kita simpan sesuai dengan fungsi/jenisnya.
Sejak tahun 1960-an penggunaan basis data sudah digunakan untuk bidangkomersial, dimana pemrosesan file-nya masih berbasis manajemen file tradisional. Perkembangan komputer yang semakin pesat diikuti dengan perkembangan perangkat lunak untuk aplikasi bisnis, sejak tahun 1970-an sampai awal tahun 1980 manajemen berbasis file tradisional berkembang menjadi manajemen basis data.Di dalam manajemen basis data dikenal berbagai model data yang dapat digunakan untuk mendeskripsikan sebuah data dalam merancang suatu basis data. Manajemen ini memungkinkan banyak user untuk mengakses data secara bersamaan sehingga fasilitas yang dimiliki oleh manajemen sudah semakin banyakyaitu fasilitas pemanipulasian data, kontrol konkurensi data, recovery data, keamanan data dan didukung dengan fasilitas komunikasi data karena manajemen ini sudah terhubung dengan suatu jaringan .

Perkembangan dunia usaha semakin meningkat ditunjang dengan perkembangan komunikasi yang mempermudah organisasi atau perusahaan untuk mengakses data, sehingga mengubah manajemen basis data menjadi manajemen basis data tingkat lanjut didukung dengan fasilitas data warehousing dan fasilitas basis data berbasis web sebagai salah satu strategi organisasi dalam meningkatkan kinerja dan keuntungan organisasi.

Database Management Systems (1970s – early 1980s)

- Hierarchical and Network Database Systems

- Relational Database Systems

- Data modeling tools : entity relationship model, etc

- Indexing and data organization techniques : b+ tree, hashing, etc

- Query language : SQL, etc

- User interface, forms, and reports

- Query processing and query optimizaztion

Advance Database Systems (mid-1980s-present)

- Advance data models : extended relational, object oriented, object relational,

deductive

- Application oriented : spatial, temporal, multimedia, active, scientific, knowledge bases

Web-Based Database Systems (1990s – present)

- XML-based database systems

- Web mining

Data Warehouse and Data Mining (late 1980s – present)

- Data warehouse and OLAP technology

- Data mining and knowledge discovery

New Generation of Integrated Information Systems (2000 - …)

Perkembangan teknologi basis data tidak lepas dari perkembangan perangkat keras dan perangkat lunak. Perkembangan teknologi jaringan komputer dan komunikasi data merupakan salah satu penyumbang kemajuan penerapan basis data, yang kemudian melahirkan sistem basis data terdistribusi.
Telah disebutkan diawal bahwa tujuan awal dan utama dalam pengeloalaan data dalam basis data adalah agar kita dapat memperoleh/menemukan kembali data yang kita cari dengan mudah dan cepat. Disamping itu, pemanfaatan basis data untuk pengelolaan data, juga memiliki tujuan lain:
· Kecepatan dan Kemudahan (Speed)
Pemanfaatan basis data memungkinkan kita untuk menyimpan data atau melakukan manipulasi terhadap data atau menampilkan kembali data tersebut dengan lebih mudah dan cepat, daripada jika kita menyimpan data secara manual.
· Efisiensi Ruang Penyimpanan (Space)
Karena keterkaitan yang erat antara kelompok data dalam sebuah basis data, maka redudansi data pasti akan selalu ada. Banyaknya redudansi ini akan memperbesar ruang penyimpanan (baik di memori utama maupun memori sekunder) yang harus disediakan. Dengan basis data, efisiensi/optimalisasi penggunaan ruang penyimpanan dapat dilakukan, karen akita dapat melakukan pengurangan jumlah redudansi data baik dengan menerapkan sejumlah pengkodean atau dengan membuat relasi-relasi (dalam bentuk file) antar kelompok data yang saling berhubungan.
· Keakuratan (Accuracy)
Pemanfaatan pengkodean atau pembentukkan relasi antar data bersama dengan penerapan aturan atau batasan (constraints) tipe data, domain data, keunikan data, dsb, yang secara tetap dapat diterapkan dalam sebuah basis data sangat berguna untuk menekan ketidak akuratan pemasukkan atau penyimpanan data.
· Ketersediaan (Availability)
Pertumbuhan data (baik dari sisi jumlah maupun jenisnya) sejalan dengan waktu akan semakin membutuhkan ruang penyimpanan yang besar. Padahal tidak semua data itu kita butuhkan/gunakan. Karena itu kita dapat memilah adanya data utama/master/referensi, data transaksi, data historasi hingga data kadaluwarsa. Data yang sudah jarang atau bahkan tidak pernah lagi kita gunakan, dapat kita atur untuk dilepaskan dari sistem basis data yang sedang aktif (menjadi off-line) baik dengan cara penghapusan atau dengan memindahkannya ke media penyimpanan off-line (seperti removeable disk, atau tape).
· Kelengkapan (Completeness)
Lengkap/tidaknya data yang kita kelola dalam sebuah basis data bersifat relatif (baik terhadap kebutuhan pemakai maupun terhadap waktu). Bila seorang pemakai sudah menganggap bahwa data yang dipelihara sudah lengkap, pemakai yang lain belum tentu berpendapat yang sama atau sebaliknya. Dalam sebuah basis data, disamping data kita juga harus menyimpan struktur (baik yang mendefinisikan objek-objek dalam basis data maupun definisi detil dari tiap objek, seperti struktur file/tabel atau indeks).
· Keamanan (Security)
Memang ada sejumlah sistem (aplikasi) pengeloal basisi data yang tidak menerapkan aspek keamanan dalam penggunaan basis data. Tetapi untuk sistem yang besar dan serius aspek keamanan juga diterapkan dengan ketat.
· Kebersamaan Pemakaian (sharability)
Pemakai basis data seringkali tidak terbatas pada satu pemakai saja, atau di satu lokasi saja, atau oleh satu sistem/aplikasi saja.
Secara lebih teknis/nyata, bidang-bidang fungsional yang telah umum memanfaatkan basis data demi efisiensi, akurasi, dan kecepatan operasi antara lain adalah:

· Kepegawaian, untuk berbagai perusahaan yang memiliki banyak pegawai.

· Pergudangan atau inventory, untuk perusahaan manufaktur (pabrikan, grosir/reseller, apotik, dll).

· Akuntansi, untuk berbagai perusahaan.

· Reservasi, untuk hotel, pesawat, kereta api, dll.

· Layanan pelanggan (Customer Care), untuk perusahaan yang berhubungan dengan banyak pelanggan (bank, konsultan, dll).

· dll.

Sedang bentuk-bentuk organisasi/perusahaan yang memanfaatkan basis data (sebagai komponen sistem informasi dalam organisasi/perusahaan) dapat berupa:

· Perbankan, dalam melakukan pengelolaan data nasabah/data tabungan/data pinjaman, pembuatan laporan akuntansi, pelayanan informasi pada nasabah/calon nasabah, dll.

· Asuransi, dalam melakukan pengelolaan data nasabah/data pembayaran premi, pemrosesan pengajuan klaim asuransi, dll.

· Rumah sakit, dalam melakukan pengelolaan historasi penyakit/pengobatan pasien, menangani pembayaran perawatan, dll.

· Produsen barang, dalam melakukan pengelolaan data keluar masuk barang (inventory), dll.

· Industri manufaktur, dalam membantu pengelolaan pesanan barang, mengelola data karyawan, dll.

· Pendidikan/Sekolah, Dalam melakukan pengelolaan data siswa, penjadwalan kegiatan perkuliahan, dll.

· Telekomunikasi, Dalam melakukan pengelolaan data administrasi kabel/data pelanggan, menangani gangguan, dll.



A. Teknologi Jaringan dan Telekomunikasi

Kemajuan teknologi komunikasi sekarang mempunyai pengaruh pada perkembangan pengolahan data. Data dari satu tempat dapat kirim ke tempat lain dengan alat telekomunikasi. Untuk Data yang menggunakan komputer, pengiriman data menggunakan sistem transmisi elektronik, biasanya disebut dengan istilah komunikasi data (data communication). Di dalam sistem komunikasi, istilah jaringan (network) digunakan bila paling sedikit dua atau lebih alat-alat dihubungkan satu dengan yang lainnya. Contoh jaringan yang banyak dilihat sehari-hari adalah jaringan radio dan televisi, dimana beberapa stasiun pemancar saling dihubungkan, sehingga suatu program yang sama dapat disiarkan ke segala penjuru.

Komunikasi Data

Untuk mengkomunikasikan data dari satu tempat ke tempat yang lain, tiga elemen sistem harus tersedia, yaitu sumber data (source), media transmisi (Transmission media) yang membawa data yang dikirim dari sumber data ke elemen ketiga yaitu penerima (receiver). Bila salah satu elemen tidak ada, maka komunikasi tidak akan dapat dilakukan.

Media Transmisi Data

Transmisi data merupakan proses pengiriman data dari satu sumber ke penerima data. Untuk dapat mengetahui tentang transmisi data lebih lengkap, maka perlu diketahui beberapa hal yang berhubungan dengan proses ini. Hal tersebut menyangkut :

1. Media transmisi yang dapat digunakan.
2. Kapasitas channel transmisi.
3. Tipe dari channel transmisi.
4. Kode transmisi yang digunakan.
5. Mode transmisi
6. Protokol
7. Penanganan kesalahan transmisi.


Trend Perkembangan Teknologi Telekomunikasi

Teknologi jaringan komunikasi generasi atau yang biasa disebut dengan 3G, pada ponsel-ponsel saat ini menyediakan kemudahan mobilitas tanpa kabel (nirkabel) tanpa batas yang belum pernah ada sebelumnya, dengan kemampuan koneksi internet berkecepatan tinggi (setara dengan broadband internet seperti DSL, Cable Modem maupun Leased Line), Video Streaming dan Video Conferensi memberikan kemudahan untuk segala kepentingan kita semua secara cepat dimanapun kita berada.

Secara umum perkembangan teknologi telekomunikasi terbagi menjadi beberapa generasi, antara lain :

1. 1G (1979-1992), teknologi wireless.

2. 2G, menggunakan teknologi wireless yang ada, yang sebagian besar mengakomodasi teks.

3. 2.5G, teknologi sementara dan mengakomodasi grafik.

4. 3G (2001-2005), teknologi generasi ketiga mendukung kemampuan koneksi internet berkecepatan tinggi, Video Streaming dan Video Conferensi.

5. 4G (2006-2010), akan menyediakan teknologi multimedia yang lebih cepat dengan menggabungkan teknologi komunikasi suara (voice), akses internet (data), dan layanan video atau televisi melalui satu saluran.


Kemampuan dari teknologi jaringan telekomunikasi generasi ketiga ini adalah sebagai berikut :

1. Video Conferensi (Video Call)

Menghubungi seseorang dan mendengarkan suara orang yang kita hubungi bukan satu-satunya hal yang dapat kita dengar. Melihat langsung wajah orang yang kita cintai (atau bahkan yang tidak sekalipun) dapat dilakukan. Video conferensi pada ponsel-ponsel generasi ketiga adalah kepuasan murni. Pada umumnya ponsel-ponsel tersebut memiliki ukuran layarnya yang besar dan berwarna memberikan pengalaman berkomunikasi yang sangat pribadi dan sangat nyata.


2. Akses Cepat Internet

Perkembangan jaringan telekomunikasi generasi ketiga ini dilengkapi dengan akses data cepat. Berbincang-bincang menggunakan e-mail atau instant messenger, membaca berita, men-download lagu (MP3) atau Video, atau bahkan berbagi file multimedia dengan teman.

3. Video Streaming

Siapa dapat menyangka melewatkan waktu bisa sangat menyenangkan. Akses video streaming dengan cepat berarti selamat tinggal kantuk dan ketukan jari bosan dimeja, karena sekarang anda akan sibuk menikmati cuplikan video clip / film, video musik dan permainan (games) dengan ponsel canggih anda yang menjadi pusat hiburan pribadi.

Sebuah ponsel masa depan yang mendukung jaringan 3G paling tidak dilengkapi dengan fasilitas koneksivitas seperti BlueTooth, Infrared maupun Wireless (Wi-Fi) serta dilengkapi fasilitas camera untuk melakukan Video Conferensi. Berikut beberapa merk dan tipe ponsel berbasis layanan 3G, seperti : Motorolla (A1000, E1000 dan V975), Nokia (6630 dan 6680), Dopod (838 dan 900), Samsung SG75 dan masih banyak lagi.
Kecanggihan dari teknologi telekomunikasi generasi ketiga ini saat ini dikembangkan lagi oleh para perusahaan-perusahan raksasa telekomunikasi dunia sebagai alternatif lain untuk akses berkecepatan tinggi melalui telepon seluler. Pada intinya, mereka mencoba bagaimana mengeksplorasi teknologi broadband nirkabel dengan biaya akses yang lebih murah alias ekonomis.

Pengembangan lebih lanjut dari teknologi generasi ketiga adalah menggabungkan teknologi komunikasi suara (voice), akses internet (data), dan layanan video atau televisi melalui satu saluran. Secara umum layanan ini biasa disebut dengan “Triple Play”. Dengan layanan ini, maka para pelanggan tidak perlu lagi membayar sendiri-sendiri ketiga kebutuhan : mengakses data (internet), menggunakan telepon (voice), dan menikmati hiburan (televisi). Bahkan, ke depannya layanan seperti ini dapat dilakukan secara mobile dengan teknologi yang disebut WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access).

Lahirnya teknologi WiMAX bukanlah hanya sebagai pengganti infrastruktur kabel di kawasan yang sulit dijangkau, namun sudah bisa diaplikasikan untuk akses langsung dari sebuah Personal Digital Assistant (baik Palm maupun Pocket PC) maupun lapotop / notebook. Sebuah perusahaan telekomunikasi terbesar di Perancis (Alcatel), sudah mengujinya dan yakin dalam tahun mendatang sudah bisa diterapkan untuk perangkat seperti ponsel yang disebut ponsel WiMAX.

Teknologi WiMAX yang bisa menjangkau sampai beberapa kilometer itu bukan hanya mengatasi persoalan jaringan di daerah yang belum tersentuh infrastruktur telepon kabel, tetapi juga mampu mendukung layanan “Triple Play”.

Teknologi WiMAX ” sebenarnya sangat cocok sekali dengan kondisi negara kita yang merupakan negara kepulauan, tentunya dengan memanfaatkan satelit milik PT. Telekomunikasi Indonesia yang baru diluncurkan pada beberapa waktu silam. Sangatlah tidak mungkin untuk menarik kabel laut ke seluruh wilayah Indonesia, selain biayanya juga akan sangat mahal sekali.

Teknologi WiMAX di dalam ruangan (indoor) dapat menjangkau sampai dengan radius 5 KM dan sekitar 15 KM dengan menggunakan antena luar (Outdoor Antena). Bekerja pada frekuensi kerja 3,5 GHz, setiap satu basestation WiMAX mampu melayani sampai sekitar 200 pelanggan, dengan kecepatan maksimal 512 kbps.

Teknologi WiMAX yang memanfaatkan gelombang mikro (microwave) ini bahkan diramalkan akan dapat menjadi pengembangan jaringan telekomunikasi generasi keempat (4G) untuk komunikasi tanpa kabel.

Sementara pengembangan teknologi jaringan 3G juga semakin meningkat, terutama untuk teknologi CDMA (Code Division Multiple Access). Sekalipun sejak pertama kali teknologi CDMA2000 1X diterapkan lima tahun yang lalu diklaim merupakan teknologi 3G pertama dunia. Operator seluler di Indonesia seperti Mobile-8 dengan kartu Fren-nya sudah bisa melakukan Video Streaming dengan teknologi CDMA 2000 1X, bahkan bisa mengaplikasikan semacam Video Phone secara real-time. Perkembangan terbaru dari teknologi ini adalah penerapan CDMA 1xEV-DO Revision A.

Teknologi yang merupakan penyempurnaan CDMA 1xEV-DO ini akan menjadi babak baru karena sudah bisa mengaplikasikan jaringan berbasis paket dan layanan yang berorientasi pada IP. Dengan demikian, teknologi ini akan mampu mengintegrasikan layanan “Triple Play” tanpa kabel, yaitu suara (Voive) , data, dan video dengan biaya yang lebih rendah. Teknologi ini mampu melakukan koneksi downlink sampai 3,1 Mbps dan uplink 1,8 Mbps.

Sedangkan teknologi lain seperti WCDMA (Wideband CDMA) juga meningkatkan kemampuan dengan teknologi HSDPA (High-Speed Downlink Packet Access) dan HSUPA (High-Speed Uplink Packet Access). Dengan demikian, kecepatan uplink yang selama ini hanya mencapai sekitar 384 kbps pada WCDMA bisa lebih disempurnakan.

Sementara CDMA sudah mempersiapkan perluasan kemampuan dengan standar CDMA2000 1xEV-DO Revision B. Revisi B ini mampu meningkatkan koneksi downlink sampai 73,5 Mbps dan uplink 27 Mbps dengan mengalokasikan gelombang pembawa multiple radio frequency pada blok frekuensi yang lebih luas.

About This Blog

About This Blog

  © Blogger templates 'Sunshine' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP